Seorang pengungsi mengikuti kelas modeling di Jakarta, Indonesia pada tanggal 21 Juni 2023. Sejak 2021 brand fashion lokal Makaila Haifa bekerja sama dengan UNCHR membuat Miskha Project, diharapkan melalui pelatihan ini para pengungsi di Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka, khususnya para pengungsi perempuan.

Mishka Project Hadir Jadi Tempat Mengasah Kemampuan Para Pengungsi Perempuan Artikel ini telah tayang di aa.com (Anadolu Agency.com) dengan judul Mishka Project Hadir Jadi Tempat Mengasah Kemampuan Para Pengungsi Perempuan https://www.aa.com.tr/id/pg/Galeri-Foto/mishka-project-hadir-jadi-tempat-mengasah-kemampuan-para-pengungsi-perempuan/0 Penulis : Eko Siswono Toyudho

Mishka Project Batch 1 Penulis : Administrator

Sejalan dengan semangat tersebut, PSI menggandeng Mishka Project by Makaila Haifa dalam kolaborasi Fesyen bertajuk Persembahan Nusantara. Mishka Project dikenal sebagai social enterprise yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengungsi (refugee) di Indonesia. Kolaborasi ini menjadi aktualisasi nyata dari keselarasan nilai antara PSI dan Mishka Project, yang sama-sama memperjuangkan hak perempuan, kaum muda, dan keberagaman. Pendekatan ini juga selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 yang menegaskan komitmen Indonesia dalam penanganan pengungsi secara humanis dan berbasis hak asasi manusia.

Electrifying Women, kali ini INIFD Indonesia berkolaborasi dengan Mishka Project by Makaila Haifa.Mishka Project merupakan wadah pemberdayaan refugee perempuan di Indonesia, diinisiasi oleh brand fashion Makaila Haifa.Mishka Project melakukan beberapa pelatihan di bidang fashion yang bekerjasama dengan tenaga pengajar dari INIFD Indonesia. Seperti, Fashion Drawing serta Fabric Painting selama beberapabulan. Tujuan pelatihan ini, agar para refugee perempuan memiliki skill yang sudah disertifikasi oleh INIFD Indonesia dan nantinya bisa digunakan oleh mereka di negara tujuan.

Sejumlah model tampil mengenakan busana Makaila Haifa X Mishka Project koleksi BLOOM di The Westin Jakarta, Minggu (5/3/2023).

KOMPAS.com - Gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2022 ternyata tidak melulu soal busana dan penampilan, namun juga menyoroti kehidupan sosial masyarakat kita. Hal ini terlihat dalam koleksi Mishka Project powered by Makaila Haifa berkolaborasi dengan LY Premium Scarf dengan tema “Revive”, yang bercerita tentang semangat dan perjuangan para perempuan pengungsi di Indonesia. “Revive” yang memiliki arti “Membangkitkan” merupakan gambaran dari perjuangan para perempuan refugee dalam membangun masa depannya.

Makaila Haifa dengan Mishka Project Hadir untuk Aktualisasi Pengungsi Perempuan di Indonesia Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Makaila Haifa dengan Mishka Project Hadir untuk Aktualisasi Pengungsi Perempuan di Indonesia.  https://jakarta.tribunnews.com/2022/06/20/makaila-haifa-dengan-mishka-project-hadir-untuk-aktualisasi-pengungsi-perempuan-di-indonesia. Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Acos Abdul Qodir

Mishka Project Berdayakan Perempuan Pengungsi Lewat Upcycle Fashion Artikel ini telah tayang di Women's Obsession.com dengan judul Mishka Project Berdayakan Perempuan Pengungsi Lewat Upcycle Fashion. https://www.womensobsession.com/detail/2111/mishka-project-berdayakan-perempuan-pengungsi-lewat-upcycle-fashion Editor : Nur Asiah

Sejalan dengan semangat tersebut, PSI menggandeng Mishka Project by Makaila Haifa dalam kolaborasi Fesyen bertajuk Persembahan Nusantara. Mishka Project dikenal sebagai social enterprise yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengungsi (refugee) di Indonesia. Kolaborasi ini menjadi aktualisasi nyata dari keselarasan nilai antara PSI dan Mishka Project, yang sama-sama memperjuangkan hak perempuan, kaum muda, dan keberagaman. Pendekatan ini juga selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 yang menegaskan komitmen Indonesia dalam penanganan pengungsi secara humanis dan berbasis hak asasi manusia.

lukisan tersebut , ia melukiskan seorang perempuan yang hidup sendiri, yang dipaksa harus mengatasi semua masalah hidupnya sendirian tanpa bantuan siapapun , termasuk orangtua dan keluarga. Meskipun sulit, namun semua hambatan itu bisa dilalui . Dia bertransformasi dari perempuan yang lemah menjadi sosok yang kuat dan terus tumbuh

Dalam lukisan tersebut, ia meluapkan rasa sedih, sebuah pemberontakan hati. namun ia tetap memandang ke depan, rela melepaskan segala yang ia miliki dan bertahan dengan kehidupan yang apa adanya.

Lukisan ini milik dari Refugee Perempuan bernama sadia asal Afganistan.Karya ini menggambarkan perempuan dengan kemandirian, kelenturan dan ketenangan. Dimaknai mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan.Lukisan ini milik dari Refugee Perempuan bernama sadia asal Afganistan.Karya ini menggambarkan perempuan dengan kemandirian, kelenturan dan ketenangan. Dimaknai mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan.